SEJARAH Candi
Terkait dengan wisata sejarah Kota Batu, Rumah Embun Pagi merekomendasikan salah satu Candi Tertua di Jawa, yaitu Candi Songgoriti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada masa Raja Sindok (sekitar Abad IX-X Masehi). Pembangunan Candi Songgoriti berawal perintah Pu Sendok atau Raja Sendok untuk mencari dan membangun tempat peristirahatan di daerah pegunungan yang mempunya mata air. Dalam proses pencariannya tersebut Mpu Supo menemukan daerah yang memiliki sumber air panas sekaligus air dingin yang pada saat ini dikenal sebagai Songgoriti. Selanjutnya Raja Sendok memerintahkan dibangunnya Candi Songgoriti. Candi Songgoriti seperti karakteristik Candi di Jawa Timur candi-candi yang dibangun pada umumnya tidak terlalu luas (kecuali Candi Penataran di Blitar). Dimensi Candi Songgoriti sebesar 14.36 m x 10.10 m dengan tinggi 2.44 m.
Terdapat sebuah Prasasti yang ditemukan berada di dekat situs Candi Songgoriti yaitu Prasasti Sangguran atau Batu Minto bertarikh 850 C atau 928 M, yang dikeluarkan atas perintah raja Wawa. Prasasti yang ditemukan di dukuh Ngandat, Kota Batu ini, memberitakan bahwa raja dan Mahamantri I Hino Pu Sindok bernadzar untuk menjadikan Desa sangguran wilayah watak Kanuruhan suatu perdikan dari Bhatara di suatu bangunan suci yang ada di daerah sima kanjurugusalyan di Mananjung. Salah satu temuan yang dari prasasti ini adalah disebutkannya sima khushus bagi para juru gusali, yaitu para pandai (logam). Ini sesuai dengan nama-nama desa di sekitar candi Songgoriti berada
Fungsi riil dari Candi Songgoriti belum bisa dipastikan, diprediksi andi Songgoriti adalah tempat pemujaan atau ritual tertentu, mengingat didalam bilik candi ini terdapat sumber air panas yang mengandung belerang, yang dapat menyembuhkan penyakit kulit. Sampai sekarang, sumber air ini dimanfaatkan sebagai sumber air pemandian yang letaknya tidak jauh dari Candi Songgoriti.
Di area candi Songgoriti, kita bisa melihat arca Ganesha dan arca Rsi Agastya, yang berlatarkan agama Hindu aliran Siwa.
Candi ini memilik hal yang sangat unik, ditengah candi terdapat sumber yang dikelilingi sumber mata air panas, di tengah-tengahnya menyembul sumber air mata dingin
LOKASI
Candi Songgoriti terletak sekitar 3,5 km dari Kota Batu ( koordinat GPS S7.867200 – E112.492770) danberada pada ketinggian 998 m dpl.
TARIF :
Tak seperti kawasan wisata lainnya, untuk masuk melihat Candi Songgorti ataupun Pesarean Mpu Supo, tak dipungut biaya tiket masuk alias gratis.
Bila Anda ingin berisitarahat, bisa mencoba berendam di sumber air panas alami yang disuguhkan pengelola wisata di kawasan itu. dengan hanya mengeluarkan uang Rp10 ribu, Anda bisa berendam sepuasnya. Tetapi, bila ingin menikmati berendam sendirian di kamar khusus, Anda cukup mengalokasikan budget Rp15 ribu.
Bagi yang enggan menganggarkan dana sebesar itu untuk menikmati sumber air panas, Anda bisa menikmati mandi air hangat dari sumber serupa di sebelah candi bersama masyarakat. Hanya dengan tarif Rp2.000, Anda bisa mandi air hangat sepuasnya.
Terkait dengan wisata sejarah Kota Batu, Rumah Embun Pagi merekomendasikan salah satu Candi Tertua di Jawa, yaitu Candi Songgoriti yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Mataram Kuno yang dibangun pada masa Raja Sindok (sekitar Abad IX-X Masehi). Pembangunan Candi Songgoriti berawal perintah Pu Sendok atau Raja Sendok untuk mencari dan membangun tempat peristirahatan di daerah pegunungan yang mempunya mata air. Dalam proses pencariannya tersebut Mpu Supo menemukan daerah yang memiliki sumber air panas sekaligus air dingin yang pada saat ini dikenal sebagai Songgoriti. Selanjutnya Raja Sendok memerintahkan dibangunnya Candi Songgoriti. Candi Songgoriti seperti karakteristik Candi di Jawa Timur candi-candi yang dibangun pada umumnya tidak terlalu luas (kecuali Candi Penataran di Blitar). Dimensi Candi Songgoriti sebesar 14.36 m x 10.10 m dengan tinggi 2.44 m.
Terdapat sebuah Prasasti yang ditemukan berada di dekat situs Candi Songgoriti yaitu Prasasti Sangguran atau Batu Minto bertarikh 850 C atau 928 M, yang dikeluarkan atas perintah raja Wawa. Prasasti yang ditemukan di dukuh Ngandat, Kota Batu ini, memberitakan bahwa raja dan Mahamantri I Hino Pu Sindok bernadzar untuk menjadikan Desa sangguran wilayah watak Kanuruhan suatu perdikan dari Bhatara di suatu bangunan suci yang ada di daerah sima kanjurugusalyan di Mananjung. Salah satu temuan yang dari prasasti ini adalah disebutkannya sima khushus bagi para juru gusali, yaitu para pandai (logam). Ini sesuai dengan nama-nama desa di sekitar candi Songgoriti berada
Fungsi riil dari Candi Songgoriti belum bisa dipastikan, diprediksi andi Songgoriti adalah tempat pemujaan atau ritual tertentu, mengingat didalam bilik candi ini terdapat sumber air panas yang mengandung belerang, yang dapat menyembuhkan penyakit kulit. Sampai sekarang, sumber air ini dimanfaatkan sebagai sumber air pemandian yang letaknya tidak jauh dari Candi Songgoriti.
Di area candi Songgoriti, kita bisa melihat arca Ganesha dan arca Rsi Agastya, yang berlatarkan agama Hindu aliran Siwa.
Candi ini memilik hal yang sangat unik, ditengah candi terdapat sumber yang dikelilingi sumber mata air panas, di tengah-tengahnya menyembul sumber air mata dingin
LOKASI
Candi Songgoriti terletak sekitar 3,5 km dari Kota Batu ( koordinat GPS S7.867200 – E112.492770) danberada pada ketinggian 998 m dpl.
TARIF :
Tak seperti kawasan wisata lainnya, untuk masuk melihat Candi Songgorti ataupun Pesarean Mpu Supo, tak dipungut biaya tiket masuk alias gratis.
Bila Anda ingin berisitarahat, bisa mencoba berendam di sumber air panas alami yang disuguhkan pengelola wisata di kawasan itu. dengan hanya mengeluarkan uang Rp10 ribu, Anda bisa berendam sepuasnya. Tetapi, bila ingin menikmati berendam sendirian di kamar khusus, Anda cukup mengalokasikan budget Rp15 ribu.
Bagi yang enggan menganggarkan dana sebesar itu untuk menikmati sumber air panas, Anda bisa menikmati mandi air hangat dari sumber serupa di sebelah candi bersama masyarakat. Hanya dengan tarif Rp2.000, Anda bisa mandi air hangat sepuasnya.